Stress
Stres
adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan
psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi
lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka
penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan
tubuh pada saat tersebut.
Banyak hal yang bisa memicu stres muncul seperti rasa khawatir, perasaan
kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan
yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu fokus pada suatu
hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut. Biasanya hal
ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater atau
beristirahat total.
Neurosis
Neurosis, sering disebut juga psikoneurosis, adalah istilah umum yang
merujuk pada ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress, tapi
tidak seperti psikosis atau kelainan kepribadian, neurosis tidak
mempengaruhi pemikiran rasional. Konsep neurosis berhubungan dengan
bidang psikoanalisis, suatu aliran pemikiran dalam psikologi atau
psikiatri
Psikosis
Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan
ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya.
Hasilnya, terdapat realita baru versi orang psikosis tersebut. Psikosis
adalah suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan
psikiatri lainnya, tetapi gejala tersebut bukan merupakan gejala
spesifik penyakit tersebut, seperti yang tercantum dalam kriteria
diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical Classification
of Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III (Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Arti psikosis sebenarnya
masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain
itu juga ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan
tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat.
Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan
gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai
realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Syndrom
Sindrom, dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari
beberapa ciri-ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena, atau karakter
yang sering muncul bersamaan. Kumpulan ini dapat meyakinkan dokter
dalam menegakkan diagnosa.
Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai
karakter dan gejala, bukan diagnosa. Namun terkadang, beberapa sindrom
dijadikan nama penyakit, seperti Sindrom Down.
Kata sindrom berasal dari bahasa Yunani yang berarti “berlari
bersama”, seperti yang terjadi pada kumpulan tanda tersebut. Istilah ini
sering digunakan untuk merujuk kumpulan tanda klinik yang masih belum
diketahui penyebab. Banyak sindrom yang dinamakan sesuai dengan dokter
yang dianggap menemukan tanda-tanda itu pertama kali. Selain itu dapat
juga diambil dari nama lokasi, sejarah, dan lainnya.
Sindrom dan keadaan terkait
Pyromania
Pyromania adalah sejenis mania di mana muncul dorongan kuat untuk
sengaja menyulut api untuk meredakan ketegangan dan biasanya menimbulkan
perasaan lega atau puas setelah melakukannya. Penderita pyromania (atau
biasa disebut pyromaniak) berbeda dengan para pembakar gedung (arson),
pyromaniak juga berbeda dengan mereka yang menyulut api akibat psikosis,
demi kepentingan pribadi, moneter, maupun politik, atau sebagai
tindakan balas dendam. Pyromaniak menyulut api demi merangsang euforia,
dan sering kali tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian
api, seperti pemadam kebakaran.
Simtoma
Simtoma atau simtom dalam penyakit adalah cara untuk melakukan
pengindikasian keberadaan sesuatu penyakit atau gangguan kesehatan yang
tidak diinginkan dengan melalui gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri
penyakit yang dapat dirasakan seperti perasaan mual atau pusing, akan
tetapi dalam hal ini tidak termasuk didalam pengertian karena halusinasi
atau delusi, cara melakukan pengindikasian ini bertumpuk pada diri
pelaku, bukan hasil dari pengamatan yang dilakukan berdasarkan
pemeriksaan kedokteran.
Penggunaan lain simtoma juga terdapat dalam politik dimana artinya adalah melihat sebagai akar dari sesuatu permasalahan.
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari
kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit.
Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang
antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang
psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering
disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila
tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi
dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak
80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau
di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas
British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah
melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa
seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik
fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan
keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa,
dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat.
Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur
kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Psikopat
memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak
membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis
gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman
penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan
pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan
sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu
menjadi jelek.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
1. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan
Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga
dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan
prilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan
elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal
ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron
emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan
pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak
di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal
dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric
Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi
IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
[sunting]
Gejala-gejala psikopat
1. Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai
melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan
di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi,
sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang
membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan
akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya
seakan-akan itu fakta.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat
mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat
tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu
untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan
mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan
tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal
kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah
menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi
dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga
tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan
rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering,
tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu
psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Skizofrenia
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat
ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak.
Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya
perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan
antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang
salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau
pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan
permasalahan pada fluida cerebrospinal.
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric
Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia
menderita skizofrenia.
75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun.
Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap
kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari
keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap
penyesuaian diri.
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat
penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin
sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang
yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater
dan psikolog.
Gejala
Indikator
premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain ketidakmampuan
seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh
tak acuh. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan
terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar
(sirkumstantial). Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan,
mempertahankan, atau memindahkan atensi. Gangguan perilaku: menjadi
pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa
senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:
1. Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif).
Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas
yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan
dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak
mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku,
kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati
kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara
(alogia).
Meski bayi dan anak-anak kecil dapat menderita skizofrenia atau
penyakit psikotik yang lainnya, keberadaan skizofrenia pada grup ini
sangat sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti autisme, sindrom
Asperger atau ADHD atau gangguan perilaku dan gangguan stres
post-traumatik. Oleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau
skizofrenia pada anak-anak kecil harus dilakukan dengan sangat
berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang bersangkutan.
Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan
faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid
atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh.
Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap
hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. Pada gangguan
skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil,
afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada
perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak
terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan
ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh
dan inkoheren.
Tidak semua orang yang memiliki indikator premorbid pasti berkembang
menjadi skizofrenia. Banyak faktor lain yang berperan untuk munculnya
gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan dan faktor genetik.
Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita skizofrenia jika
stresor psikososial terlalu berat sehingga tak mampu mengatasi. Beberapa
jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, halusinogen atau amfetamin
(ekstasi) juga dapat menimbulkan gejala-gejala psikosis.
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga
perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu
mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa
menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan
penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang
dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita
skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk
sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah
Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa
penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Kleptomania
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, “mencuri”, μανία,
“mania”) adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita
kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti
mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita
biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan
kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri
tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang
biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan
sebelumnya.
Depresi
Penyakit ini umum muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Pada
beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga
mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia
Nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality
disorder.Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatik
dan keracunan karbon monoksida.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih,
bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas
sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan
Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa
lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat
dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi
merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
* Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
* Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
* Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup,
kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan
sehari-hari lainnya
Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV – Text Revision (DSM
IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita
gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada
selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa
seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus emosi depresi atau
kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.
1. Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu
hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal:
rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat
seperti ingin menangis).
2. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir
semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari
(ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
3. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet
atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat
badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan)
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat
diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan
atau merasa lambat)
6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau
sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan
subjektif atau pengamatan orang lain)
9. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut
mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang
jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri
nyawa sendiri
Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang
cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam
kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang.
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien,
namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi
atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan
spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.
Senin, 22 Oktober 2012
macam macam cacat tulang
Kelainan dan Gangguan pada Tulang dan Otot-
Tak ubahnya dengan sistem organ yang lain, sistem gerak juga dapat
mengalami gangguan atau kelainan. Faktor-faktor penyebab gangguan atau
kelainan, antara lain disebabkan oleh kebiasaan, pola hidup, atau bisa
pula berasal dari pembawaan. Berikut contoh-contoh kelainan dan gangguan
yang terjadi pada tulang.
1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang. Terdapat
beberapa kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada tulang, di
antaranya, rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang, terkilir,
kelainan bentuk tulang, dan artritis.
a. Kekurangan Vitamin D. Pada
tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan bantuan
sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan
kalsium di tulang ketika proses penulangan pada masa anak-anak.
Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar
matahari yang cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini
menderita kelainan pertumbuhan yang disebut rakhitis. Hal tersebut ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O (Gambar 4.26).
Gambar 4.26 Rakhitis pada anak-anak. Penderita memiliki kaki berbentuk X atau O.
b. Osteoporosis. Osteoporosis
adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal
tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang
membantu pelekatan kalsium. Selain itu, penderita kelainan ini dapat
disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam makanannya sehingga
tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya. Akibatnya,
pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak (Gambar 4.27).
Gambar 4.27 (a) Tulang normal dan (b) tulang penderita Osteoporosis
c. Mikrosefalus. Mikrosefalus
adalah kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau tidak
proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu
mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak
sempurna.
d. Patah Tulang (Fraktura). Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:1) patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
2) patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit. Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita
e. Terkilir. Seseorang
dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik
ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan. Pada
kasus dislokasi, ligamen sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi
disebut juga urai sendi.
f. Kelainan Bentuk Tulang Belakang. Kebiasaan
duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di satu sisi tubuh
saja, dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang belakang. Ada
beberapa jenis kelainan, yaitu: 1) lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan; 2) kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang; 3) skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.
Gambar 4.28 Cacat tulang akibat kebiasaan duduk yang salah (a) kifosis, (b) lordosis, dan (c) skoliosis.
g. Artritis. Artritis adalah gangguan pada persendian. Artritis dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Artritis gout,
terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada
sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat lebih besar.
2) Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang
rawan di ujung tulang. Hal tersebut menyebabkan persendian sakit ketika
digerakkan. 3) Artritis eksudatif, terjadi karena serangan
kuman tertentu yang menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi
dipenuhi oleh cairan getah bening. 4) Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan persendian.
2. Cara Menjaga Kesehatan Tulang. Setelah
mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi pada tulang,
maka Anda harus dapat mengantisipasi agar tidak mengalami
gangguan-gangguan tersebut. Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk
menjaga kesehatan tulang kita adalah sebagai berikut.
a. Makan makanan yang cukup mengandung kalsium.
b. Olahraga yang teratur.
c. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk membantu pembentukan vitamin D yang sangat penting sekali untuk membantu penyerapan kalsium dalam makanan. Selain cara-cara itu, kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
a. Makan makanan yang cukup mengandung kalsium.
b. Olahraga yang teratur.
c. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk membantu pembentukan vitamin D yang sangat penting sekali untuk membantu penyerapan kalsium dalam makanan. Selain cara-cara itu, kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
3. Kelainan dan Gangguan pada Otot. Otot
sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami
gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat,
contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis
atau bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi
pada otot.
a. Atrofi. Atrofi
adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Pada umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan
otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama
terbaring sakit.
b. Tetanus. Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang. Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.
c. Miastenia Gravis. Penyakit
ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan mengalami
pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi sama
sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot
yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat berkontraksi.
d. Kelelahan Otot. Kelelahan
otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada akhirnya,
otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrofi. Mirip
dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan
tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan
sejak lahir, diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.
f. Hernia. Hernia
disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut melemah
sehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun dan terkadang
mencapai testis atau sampai ke daerah lipat paha.
Jenis-jenis Kanker
1. Kanker Perut (Lambung)
Menurut American Cancer Society, telah terjadi kasus kanker lambung sebanyak 21.320 kasus tahun ini. Kanker lambung biasanya terjadi pada orang pada usia 65 tahun atau lebih dan pria lebih berisiko tinggi daripada wanita. Belum ada tes screening yang dapat mendeteksi kanker lambung secara dini. Tetapi dokter akan melakukan tes lain seperti endoscopy untuk memeriksa perut, esofagus dan usus halus. Kanker perut ketika yang masih dini tidak menimbulkan gejala tertentu, tetapi setelah parah akan menyebabkan ketidaknyamanan, kesulitan menelan, muntah, kembung setelah makan dan kehilangan berat badan. 2. Kanker Paru-paru
Menurut American Lung Association, kanker paru-paru adalah penyebab kematian terbesar baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru telah terjadi sebanyak 226.160 kasus tahun ini. Tidak ada tes screening yang sesuai untuk kanker paru-paru, tetapi jika Anda berisiko tinggi terhadap kanker paru-paru seperti perokok dan berusia 55-74 tahun, mintalah dokter anda untuk melakukan CT-scan. Melalui tes ini, Anda akan mememukan keganjilan pada paru-paru Anda secara dini. Ketika kanker paru-paru telah parah, gejala yang muncul adalah batuk yang terus-menerus, nyeri di dada, kelelahan, napas pendek dan infeksi paru-paru atau pneumonia. 3. Kanker Colorectal (Colon dan Rectum)
Kanker colorectal adalah kanker yang terjadi pada usus besar dan dubur. Sebanyak 103.170 kasus kanker usus besar dan 40.290 kasus kanker dubur terjadi tahun ini. Kebanyakan penderitanya adalah orang dengan usia 50 tahun atau lebih. Anda dapat melakukan tes screening dengan sigmoidoscopy atau colonoscopy pada usia 50 tahun. Gejala yang timbul pada kanker jenis ini adalah sembelit, pendarahan pada anus dan kehilangan berat badan. 4. Kanker Otak
Kanker otak yang diawali dengan tumbuhnya tumor dalam otak, meskipun kecil tetap harus dihilangkan karena tumor dapat tumbuh dan merusak sel-sel otak yang normal. Sekitar 22.190 kasus kanker otak terjadi tahun ini, berdasarkan data dari National Cancer Institute. Periksalah ke dokter untuk mendeteksi gejala kanker otak secara dini. Dokter akan biasanya akan melakukan tes MRI untuk memastikan otak Anda dalam keadaan sehat. Gejala umum yang terjadi pada penderita kanker otak adalah sakit kepala, masalah keseimbangan, gangguan penglihatan dan pendengaran. 5. Kanker Kandung Kemih
Sebanyak 73.510 kasus baru mengenai kanker kandung kemih terjadi tahun ini. Kebanyakan terjadi pada orang dengan usia 55 tahun atau lebih dan pria lebih berisiko dibanding wanita. Tes screening tidak dianjurkan untuk Anda kecuali Anda berisiko tinggi terhadap kanker kandung kemih, seperti orang yang selalu terpapar bahan kimia seperti tukang cat, penata rambut dan ahli mesin. Dokter akan melakukan tes urin atau cystoscopy untuk mengetahui apakah Anda berisiko terhadap kanker kandung kemih atau tidak. Gejala yang terjadi pada penderita kanker kandung kemih adalah adanya darah pada urin, terlalu sering buang air kecil dan rasa nyeri seperti terbakar ketika buang air kecil. 6. Kanker Ginjal
Sekitar 64.770 kasus kanker ginjal terjadi tahun ini dan kebanyakan terjadi pada pria, menurut American Urological Association. Kanker ginjal terbentuk pada pembuluh ginjal yang berfungsi menyaring darah dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh menjadi urin. Tidak ada tes screening tertentu untuk mendiagnosa kanker ginjal secara dini, tetapi dokter biasanya akan menyarankan untuk pemeriksaan urin, ultrasound, CT scan atau MRI. Gejala yang dialami oleh penderita kanker ginjal adalah adanya darah dalam urin, bengkaknya kaki dan pergelangan kaki, kehilangan berat badan tiba-tiba dan mudah lelah. 7. Kanker Hati
Estimasi kasus kanker hati tahun ini terjadi sekitar 28.720 kasus baru yang kebanyakan terjadi pada pria dibanding wanita, menurut National Cancer Institute. Orang yang telah didiagnosa menderita hepatitis B atau C atau memiliki keluarga dengan riwayat kanker harus melakukan tes screening dengan ultrasound atau tes darah. Ketika kanker telah parah, Anda akan merasakan gejala seperti kulit menguning, muntah dan pusing, warna urin gelap, kehilangan nafsu makan dan kembung. 8. Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan penyakit yang termasuk masalah pada pencernaan. American Cancer Society telah mencatat sebanyak 43.920 kasus kanker pankreas yang terjadi tahun ini. Sebanyak 90 persen pasien berusia lebih dari 55 tahun. Jika Anda memiliki riwayat penyakit kanker dari orangtua, konsulatsikan kepada dokter Anda untuk melakukan tes genetik untuk mengetahui seberapa mungkin Anda dapat menderita kanker pankreas. Gejala yang dialami penderita kanker pankreas diantaranya adalah warna urine gelap, pucat, kulit dan mata menguning, muntah dan nyeri pinggang.
Menurut American Cancer Society, telah terjadi kasus kanker lambung sebanyak 21.320 kasus tahun ini. Kanker lambung biasanya terjadi pada orang pada usia 65 tahun atau lebih dan pria lebih berisiko tinggi daripada wanita. Belum ada tes screening yang dapat mendeteksi kanker lambung secara dini. Tetapi dokter akan melakukan tes lain seperti endoscopy untuk memeriksa perut, esofagus dan usus halus. Kanker perut ketika yang masih dini tidak menimbulkan gejala tertentu, tetapi setelah parah akan menyebabkan ketidaknyamanan, kesulitan menelan, muntah, kembung setelah makan dan kehilangan berat badan. 2. Kanker Paru-paru
Menurut American Lung Association, kanker paru-paru adalah penyebab kematian terbesar baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru telah terjadi sebanyak 226.160 kasus tahun ini. Tidak ada tes screening yang sesuai untuk kanker paru-paru, tetapi jika Anda berisiko tinggi terhadap kanker paru-paru seperti perokok dan berusia 55-74 tahun, mintalah dokter anda untuk melakukan CT-scan. Melalui tes ini, Anda akan mememukan keganjilan pada paru-paru Anda secara dini. Ketika kanker paru-paru telah parah, gejala yang muncul adalah batuk yang terus-menerus, nyeri di dada, kelelahan, napas pendek dan infeksi paru-paru atau pneumonia. 3. Kanker Colorectal (Colon dan Rectum)
Kanker colorectal adalah kanker yang terjadi pada usus besar dan dubur. Sebanyak 103.170 kasus kanker usus besar dan 40.290 kasus kanker dubur terjadi tahun ini. Kebanyakan penderitanya adalah orang dengan usia 50 tahun atau lebih. Anda dapat melakukan tes screening dengan sigmoidoscopy atau colonoscopy pada usia 50 tahun. Gejala yang timbul pada kanker jenis ini adalah sembelit, pendarahan pada anus dan kehilangan berat badan. 4. Kanker Otak
Kanker otak yang diawali dengan tumbuhnya tumor dalam otak, meskipun kecil tetap harus dihilangkan karena tumor dapat tumbuh dan merusak sel-sel otak yang normal. Sekitar 22.190 kasus kanker otak terjadi tahun ini, berdasarkan data dari National Cancer Institute. Periksalah ke dokter untuk mendeteksi gejala kanker otak secara dini. Dokter akan biasanya akan melakukan tes MRI untuk memastikan otak Anda dalam keadaan sehat. Gejala umum yang terjadi pada penderita kanker otak adalah sakit kepala, masalah keseimbangan, gangguan penglihatan dan pendengaran. 5. Kanker Kandung Kemih
Sebanyak 73.510 kasus baru mengenai kanker kandung kemih terjadi tahun ini. Kebanyakan terjadi pada orang dengan usia 55 tahun atau lebih dan pria lebih berisiko dibanding wanita. Tes screening tidak dianjurkan untuk Anda kecuali Anda berisiko tinggi terhadap kanker kandung kemih, seperti orang yang selalu terpapar bahan kimia seperti tukang cat, penata rambut dan ahli mesin. Dokter akan melakukan tes urin atau cystoscopy untuk mengetahui apakah Anda berisiko terhadap kanker kandung kemih atau tidak. Gejala yang terjadi pada penderita kanker kandung kemih adalah adanya darah pada urin, terlalu sering buang air kecil dan rasa nyeri seperti terbakar ketika buang air kecil. 6. Kanker Ginjal
Sekitar 64.770 kasus kanker ginjal terjadi tahun ini dan kebanyakan terjadi pada pria, menurut American Urological Association. Kanker ginjal terbentuk pada pembuluh ginjal yang berfungsi menyaring darah dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh menjadi urin. Tidak ada tes screening tertentu untuk mendiagnosa kanker ginjal secara dini, tetapi dokter biasanya akan menyarankan untuk pemeriksaan urin, ultrasound, CT scan atau MRI. Gejala yang dialami oleh penderita kanker ginjal adalah adanya darah dalam urin, bengkaknya kaki dan pergelangan kaki, kehilangan berat badan tiba-tiba dan mudah lelah. 7. Kanker Hati
Estimasi kasus kanker hati tahun ini terjadi sekitar 28.720 kasus baru yang kebanyakan terjadi pada pria dibanding wanita, menurut National Cancer Institute. Orang yang telah didiagnosa menderita hepatitis B atau C atau memiliki keluarga dengan riwayat kanker harus melakukan tes screening dengan ultrasound atau tes darah. Ketika kanker telah parah, Anda akan merasakan gejala seperti kulit menguning, muntah dan pusing, warna urin gelap, kehilangan nafsu makan dan kembung. 8. Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan penyakit yang termasuk masalah pada pencernaan. American Cancer Society telah mencatat sebanyak 43.920 kasus kanker pankreas yang terjadi tahun ini. Sebanyak 90 persen pasien berusia lebih dari 55 tahun. Jika Anda memiliki riwayat penyakit kanker dari orangtua, konsulatsikan kepada dokter Anda untuk melakukan tes genetik untuk mengetahui seberapa mungkin Anda dapat menderita kanker pankreas. Gejala yang dialami penderita kanker pankreas diantaranya adalah warna urine gelap, pucat, kulit dan mata menguning, muntah dan nyeri pinggang.
Sabtu, 20 Oktober 2012
Fakta Anak Kembar
Memiliki
anak kembar memang mempunyai keunikan dan kesenangan tersendiri bagi sebagian
orang, dan sebagian orang lainnya mungkin juga kerepotan dengan lahirnya anak
kembar, tetapi yang jelas seorang ibu yang melahirkan anak kembarnya akan
sangat sedang dengan kehadiran buah hati yang imut yang jumlahnya minimal dua dengan
wajah yang sama (hampir sama). ternyata hamilnyas eorang ibu dengan dua anak
kembar bukan hanya di karenakan oleh faktor genetik, melainkan ada beberapa
faktor lain yang bisa menimbulkan seorang ibu hamil kembar.
Faktor keturunan memang hal yang utama karena gen ini bisa diwariskan ke turunan berikutnya. Meskipun hingga kini belum diketahui gen apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperovulasi (ovulasi yang banyak).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya anak kembar adalah:
1. Usia ibu saat mengandung
Peluang hamil kembar berhubungan dengan usia, dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus.
Namun kehamilan di usia ini juga meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah yang pertama.
2. Tinggi dan berat badan ibu
Perempuan yang memiliki tubuh tinggi dan agak gemuk cenderung lebih sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini kemungkinan karena ukuran tubuhnya memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu bayi.
3. Ras
Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang memiliki ras Afrika Amerika dan lebih sedikit terjadi pada ras Hispanik dan Asia.
4. Pengaruh dari kehamilan sebelumnya
Perempuan yang pernah hamil sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil.
Karena biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar.
5. Makanan yang dikonsumsi
Konsumsi kentang manis atau ubi-ubian yang berisi zat kimia tertentu dapat menginduksi hiperovulasi (ovulasi yang banyak). Selain itu sebuah studi menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi susu bisa memberikan pengaruh terhadap kehamilan kembar.
Faktor keturunan memang hal yang utama karena gen ini bisa diwariskan ke turunan berikutnya. Meskipun hingga kini belum diketahui gen apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperovulasi (ovulasi yang banyak).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya anak kembar adalah:
1. Usia ibu saat mengandung
Peluang hamil kembar berhubungan dengan usia, dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus.
Namun kehamilan di usia ini juga meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah yang pertama.
2. Tinggi dan berat badan ibu
Perempuan yang memiliki tubuh tinggi dan agak gemuk cenderung lebih sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini kemungkinan karena ukuran tubuhnya memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu bayi.
3. Ras
Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang memiliki ras Afrika Amerika dan lebih sedikit terjadi pada ras Hispanik dan Asia.
4. Pengaruh dari kehamilan sebelumnya
Perempuan yang pernah hamil sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil.
Karena biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar.
5. Makanan yang dikonsumsi
Konsumsi kentang manis atau ubi-ubian yang berisi zat kimia tertentu dapat menginduksi hiperovulasi (ovulasi yang banyak). Selain itu sebuah studi menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi susu bisa memberikan pengaruh terhadap kehamilan kembar.
Resiko
yang terjadi pada anak kembar:
- Kembar seiras
berasal dari satu telur yang tersenyawa dengan 1 sperma. Mereka akan
mempunyai jantina yang sama dan rupa yang sama.
Kembar tidak seiras pula berasal dari telur-telur yang disenyawakan oleh sperma yang berbeza. Ia mungkin mempunyai jantina yang berbeza atau sama. - Ubat kesuburan
menambahkan risiko mendapat anak kembar. Clomid memberikan 10% risiko
manakala Gonal F memberikan risiko 30%.
Kandungan kembar mempunyai lebih risiko untuk lahir pra-matang, keguguran dan kejadian bayi cacat. - Bayi selalunya mempunyai berat badan yang lebih kecil semasa dalam kandungan dan selepas lahir.
- Kandungan kembar mempunyai lebih risiko untuk kematian bayi dalam kandungan, samada salah satu atau keduanya berkemungkinan berpunca dari masalah uri, tali pusat terbelit, kecacatan dan lain-lain.
- Vanishing Twin adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan kandungan kembar yang tiba-tiba hilang dan menjadi satu. Ia selalunya terjadi pada awal kehamilan iaitu 6-7 minggu dan cuma dikesan melalui ujian ultrasounds.
- Ibu yang hamil anak kembar lebih berisiko untuk mengalami PRE-ECLAMPSIA, satu keadaan penyakit darah tinggi yang serius dan juga masalah kencing manis.
- Disebabkan oleh uri yang lebih besar, ibu lebih berkemungkinan untuk mendapat Placenta Previa, satu keadaan dimana uri berada pada kedudukan bawah yang boleh meberikan pendarahan faraj semasa hamil.
- Ibu sering mendapat ‘ morning sickness yang berganda dari biasa dan sakit sakit semasa hamil yang lebih kerap dan teruk dari kandungan biasa.
- Peluang hamil kembar menjadi tinggi sekiranya anda mempunyai saudara terdekat yang mempunyai anak kembar.
- Hamil kembar bermakna ibu hamil kembar perlukan lebih pemakanan vitamin dan zat dari kandungan tunggal kerana anda akan lebih kerap mendapat anemia iaitu masalah kekurangan sel darah merah.
- Anda lebih berisiko untuk menjalani pembedahan ceasarean kerana bayi kembar lebih cenderung berada dalam kedudukan tidak normal kerana saiz yang lebih kecil.
- Ibu kembar lebih kerap mendapat risiko tumpah darah selepas melahirkan samada kelahiran melalui caesarean mahupun kelahiran normal.
Bayi Cacat Lahir
Setiap tahun, sekitar 7,9 juta bayi
(6% dari kelahiran seluruh dunia) dilahirkan dalam keadaan cacat. Meskipun
beberapa cacat bawaan dapat dikontrol dan diobati, diperkirakan 3,2 juta
anak-anak cacat seumur hidup. Kenyataannya, 50% diantara bayi cacat saat
lahir tersebut, pada masa kehamilannya, ibu tidak mengalami gangguan
kehamilan dan kegagalan janin.
Seperti apa saja bentuk cacat yang dialami oleh bayi?
Seperti apa saja bentuk cacat yang dialami oleh bayi?
- Cacat anggota badan, jantung dan saraf tulang belakang merupakan bentuk cacat yang paling banyak dialami oleh bayi yang lahir dengan kondisi cacat.
- Cacat pada organ kaki dan tangan, hal ini termasuk kekurangan jumlah jari atau kelebihan jumlah jari, kaki kurang panjang, dan kelainan posisi kaki dan tangan.
- Cacat pada organ jantung, cacat jantung umumnya adalah kondisi dimana di jantung terdapat lubang. Hal ini mungkin tidak semua terdeteksi saat lahir.
- Masalah bayi cacat berikutnya adalah cacat pada sum-sum tulang belakang.
- Cacat lain yang bisa diketahui langsung adalah yang mempengaruhi wajah (seperti bibir sumbing dan bentuk hidung tidak sempurna), masalah dengan perkembangan usus dan perut, dan masalah yang mempengaruhi organ-organ seksual.
- Down Syndrom, permasalahan seperti ini adalah yang terjadi pada mental dan kecerdasan anak.
Lalu apa saja yang menjadi penyebab
bayi cacat tersebut jika si ibu tidak mengalami gangguan kehamilan dan
kegagalan janin? Berikut penjelasannya:
1. Genetika. Pada zaman kuno,
kelainan yang terjadi pada bayi yang lahir dipandang sebagai peringatan atau
hukuman dari para dewa. Bahkan baru-baru ini, diyakini bahwa peristiwa tertentu
selama kehamilan – seperti yang ketakutan yang berlebihan terhadap tikus- akan
mengakibatkan cacat pada bayi, misalnya tanda lahir berbentuk tikus.
Kepercayaan rakyat tersebut masih bertahan di tempat-tempat tertentu.
Namun, secara ilmiah membuktikan bahwa salah satu penyebab bayi lahir dalam keadaan cacat adalah faktor genetik. Ini tidak berarti bahwa orang tua dari bayi juga memiliki cacat yang sama dengan bayi tersebut. Bisa saja salah satu dari orang tua bayi adalah pembawa gen cacat tertentu. Oleh sebab itu sebelum memilih pasangan ada baiknya Anda melihat riwayat kecacatan yang ada dalam keluarga calon pasangan Anda. Dari 100 kecacatan yang terjadi pada bayi, 25 kasus diantaranya disebabkan oleh masalah genetika.
Namun, secara ilmiah membuktikan bahwa salah satu penyebab bayi lahir dalam keadaan cacat adalah faktor genetik. Ini tidak berarti bahwa orang tua dari bayi juga memiliki cacat yang sama dengan bayi tersebut. Bisa saja salah satu dari orang tua bayi adalah pembawa gen cacat tertentu. Oleh sebab itu sebelum memilih pasangan ada baiknya Anda melihat riwayat kecacatan yang ada dalam keluarga calon pasangan Anda. Dari 100 kecacatan yang terjadi pada bayi, 25 kasus diantaranya disebabkan oleh masalah genetika.
2. Lingkungan. Faktor Lingkungan
(termasuk obat-obatan, radiasi,
rokok, alkohol, dan penyakit) menjadi penyebab dari 10% kasus
cacat lahir pada bayi. Selama masa kehamilan hindarilah berdekatan dengan zat-zat
kimia, apalagi bagi Anda yang bekerja
sebagai apoteker atau sejenisnya. Selain itu usahakan agar jangan terkena sinar
matahari langsung terlalu sering.
3. Faktor Lain. Sampai saat ini
belum diketahui apa faktor yang menjadi penyebab bayi lahir dalam keadaan
cacat. Faktor lain memberikan kontribusi sebesar 65% terhadap penyebab bayi
lahir cacat.
Langganan:
Postingan (Atom)