Senin, 22 Oktober 2012

macam macam penyakit jiwa

Stress

Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.

Banyak hal yang bisa memicu stres muncul seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut. Biasanya hal ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater atau beristirahat total.
Neurosis
Neurosis, sering disebut juga psikoneurosis, adalah istilah umum yang merujuk pada ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress, tapi tidak seperti psikosis atau kelainan kepribadian, neurosis tidak mempengaruhi pemikiran rasional. Konsep neurosis berhubungan dengan bidang psikoanalisis, suatu aliran pemikiran dalam psikologi atau psikiatri
Psikosis
Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya. Hasilnya, terdapat realita baru versi orang psikosis tersebut. Psikosis adalah suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi gejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut, seperti yang tercantum dalam kriteria diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical Classification of Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Arti psikosis sebenarnya masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat. Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Syndrom
Sindrom, dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari beberapa ciri-ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena, atau karakter yang sering muncul bersamaan. Kumpulan ini dapat meyakinkan dokter dalam menegakkan diagnosa.
Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosa. Namun terkadang, beberapa sindrom dijadikan nama penyakit, seperti Sindrom Down.
Kata sindrom berasal dari bahasa Yunani yang berarti “berlari bersama”, seperti yang terjadi pada kumpulan tanda tersebut. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kumpulan tanda klinik yang masih belum diketahui penyebab. Banyak sindrom yang dinamakan sesuai dengan dokter yang dianggap menemukan tanda-tanda itu pertama kali. Selain itu dapat juga diambil dari nama lokasi, sejarah, dan lainnya.
Sindrom dan keadaan terkait
Pyromania
Pyromania adalah sejenis mania di mana muncul dorongan kuat untuk sengaja menyulut api untuk meredakan ketegangan dan biasanya menimbulkan perasaan lega atau puas setelah melakukannya. Penderita pyromania (atau biasa disebut pyromaniak) berbeda dengan para pembakar gedung (arson), pyromaniak juga berbeda dengan mereka yang menyulut api akibat psikosis, demi kepentingan pribadi, moneter, maupun politik, atau sebagai tindakan balas dendam. Pyromaniak menyulut api demi merangsang euforia, dan sering kali tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian api, seperti pemadam kebakaran.
Simtoma
Simtoma atau simtom dalam penyakit adalah cara untuk melakukan pengindikasian keberadaan sesuatu penyakit atau gangguan kesehatan yang tidak diinginkan dengan melalui gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri penyakit yang dapat dirasakan seperti perasaan mual atau pusing, akan tetapi dalam hal ini tidak termasuk didalam pengertian karena halusinasi atau delusi, cara melakukan pengindikasian ini bertumpuk pada diri pelaku, bukan hasil dari pengamatan yang dilakukan berdasarkan pemeriksaan kedokteran.
Penggunaan lain simtoma juga terdapat dalam politik dimana artinya adalah melihat sebagai akar dari sesuatu permasalahan.
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi jelek.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
1. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
[sunting]
Gejala-gejala psikopat
1. Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Skizofrenia
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan permasalahan pada fluida cerebrospinal.
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog.
Gejala

Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial). Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi. Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:
1. Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).
Meski bayi dan anak-anak kecil dapat menderita skizofrenia atau penyakit psikotik yang lainnya, keberadaan skizofrenia pada grup ini sangat sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti autisme, sindrom Asperger atau ADHD atau gangguan perilaku dan gangguan stres post-traumatik. Oleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau skizofrenia pada anak-anak kecil harus dilakukan dengan sangat berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang bersangkutan.
Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh. Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. Pada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren.
Tidak semua orang yang memiliki indikator premorbid pasti berkembang menjadi skizofrenia. Banyak faktor lain yang berperan untuk munculnya gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan dan faktor genetik. Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat sehingga tak mampu mengatasi. Beberapa jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, halusinogen atau amfetamin (ekstasi) juga dapat menimbulkan gejala-gejala psikosis.
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Kleptomania
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, “mencuri”, μανία, “mania”) adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
Depresi
Penyakit ini umum muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia Nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality disorder.Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatik dan keracunan karbon monoksida.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
* Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
* Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
* Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya
Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV – Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus  emosi depresi atau  kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.
1. Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).
2. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
3. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan)
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat)
6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
9. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri
Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang.
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.

macam macam cacat tulang

Kelainan dan Gangguan pada Tulang dan Otot- Tak ubahnya dengan sistem organ yang lain, sistem gerak juga dapat mengalami gangguan atau kelainan. Faktor-faktor penyebab gangguan atau kelainan, antara lain disebabkan oleh kebiasaan, pola hidup, atau bisa pula berasal dari pembawaan. Berikut contoh-contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang.
1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang. Terdapat beberapa kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada tulang, di antaranya, rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang, terkilir, kelainan bentuk tulang, dan artritis.
a. Kekurangan Vitamin D. Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan kalsium di tulang ketika proses penulangan pada masa anak-anak. Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar matahari yang cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini menderita kelainan pertumbuhan yang disebut rakhitis. Hal tersebut ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O (Gambar 4.26).
Gambar 4.26 Rakhitis
Gambar 4.26 Rakhitis pada anak-anak. Penderita memiliki kaki berbentuk X atau O.
b. Osteoporosis. Osteoporosis adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium. Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam makanannya sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya. Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak (Gambar 4.27).
Gambar 4.27 (a) Tulang normal dan (b) tulang penderita Osteoporosis
Gambar 4.27 (a) Tulang normal dan (b) tulang penderita Osteoporosis
c. Mikrosefalus. Mikrosefalus adalah kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak sempurna.
d. Patah Tulang (Fraktura). Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:
1) patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
2) patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit. Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita
e. Terkilir. Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.
f. Kelainan Bentuk Tulang Belakang. Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di satu sisi tubuh saja, dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang belakang. Ada beberapa jenis kelainan, yaitu: 1) lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan; 2) kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang; 3) skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.
Gambar 4.28 Cacat tulang akibat kebiasaan duduk yang salah (a) kifosis, (b) lordosis, dan (c) skoliosis
Gambar 4.28 Cacat tulang akibat kebiasaan duduk yang salah (a) kifosis, (b) lordosis, dan (c) skoliosis.
g. Artritis. Artritis adalah gangguan pada persendian. Artritis dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat lebih besar. 2) Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung tulang. Hal tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan. 3) Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi dipenuhi oleh cairan getah bening. 4) Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan persendian.
2. Cara Menjaga Kesehatan Tulang. Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi pada tulang, maka Anda harus dapat mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan tersebut. Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan tulang kita adalah sebagai berikut.
a. Makan makanan yang cukup mengandung kalsium.
b. Olahraga yang teratur.
c. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk membantu pembentukan vitamin D yang sangat penting sekali untuk membantu penyerapan kalsium dalam makanan. Selain cara-cara itu, kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
3. Kelainan dan Gangguan pada Otot. Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat, contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis atau bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada otot.
a. Atrofi. Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring sakit.
b. Tetanus. Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang. Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.
c. Miastenia Gravis. Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat berkontraksi.
d. Kelelahan Otot. Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrofi. Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan sejak lahir, diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.
f. Hernia. Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut melemah sehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun dan terkadang mencapai testis atau sampai ke daerah lipat paha.

Jenis-jenis Kanker

1. Kanker Perut (Lambung)
Menurut American Cancer Society, telah terjadi kasus kanker lambung sebanyak 21.320 kasus tahun ini. Kanker lambung biasanya terjadi pada orang pada usia 65 tahun atau lebih dan pria lebih berisiko tinggi daripada wanita. Belum ada tes screening yang dapat mendeteksi kanker lambung secara dini. Tetapi dokter akan melakukan tes lain seperti endoscopy untuk memeriksa perut, esofagus dan usus halus. Kanker perut ketika yang masih dini tidak menimbulkan gejala tertentu, tetapi setelah parah akan menyebabkan ketidaknyamanan, kesulitan menelan, muntah, kembung setelah makan dan kehilangan berat badan. 2. Kanker Paru-paru
Menurut American Lung Association, kanker paru-paru adalah penyebab kematian terbesar baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru telah terjadi sebanyak 226.160 kasus tahun ini. Tidak ada tes screening yang sesuai untuk kanker paru-paru, tetapi jika Anda berisiko tinggi terhadap kanker paru-paru seperti perokok dan berusia 55-74 tahun, mintalah dokter anda untuk melakukan CT-scan. Melalui tes ini, Anda akan mememukan keganjilan pada paru-paru Anda secara dini. Ketika kanker paru-paru telah parah, gejala yang muncul adalah batuk yang terus-menerus, nyeri di dada, kelelahan, napas pendek dan infeksi paru-paru atau pneumonia. 3. Kanker Colorectal (Colon dan Rectum)
Kanker colorectal adalah kanker yang terjadi pada usus besar dan dubur. Sebanyak 103.170 kasus kanker usus besar dan 40.290 kasus kanker dubur terjadi tahun ini. Kebanyakan penderitanya adalah orang dengan usia 50 tahun atau lebih. Anda dapat melakukan tes screening dengan sigmoidoscopy atau colonoscopy pada usia 50 tahun. Gejala yang timbul pada kanker jenis ini adalah sembelit, pendarahan pada anus dan kehilangan berat badan. 4. Kanker Otak
Kanker otak yang diawali dengan tumbuhnya tumor dalam otak, meskipun kecil tetap harus dihilangkan karena tumor dapat tumbuh dan merusak sel-sel otak yang normal. Sekitar 22.190 kasus kanker otak terjadi tahun ini, berdasarkan data dari National Cancer Institute. Periksalah ke dokter untuk mendeteksi gejala kanker otak secara dini. Dokter akan biasanya akan melakukan tes MRI untuk memastikan otak Anda dalam keadaan sehat. Gejala umum yang terjadi pada penderita kanker otak adalah sakit kepala, masalah keseimbangan, gangguan penglihatan dan pendengaran. 5. Kanker Kandung Kemih
Sebanyak 73.510 kasus baru mengenai kanker kandung kemih terjadi tahun ini. Kebanyakan terjadi pada orang dengan usia 55 tahun atau lebih dan pria lebih berisiko dibanding wanita. Tes screening tidak dianjurkan untuk Anda kecuali Anda berisiko tinggi terhadap kanker kandung kemih, seperti orang yang selalu terpapar bahan kimia seperti tukang cat, penata rambut dan ahli mesin. Dokter akan melakukan tes urin atau cystoscopy untuk mengetahui apakah Anda berisiko terhadap kanker kandung kemih atau tidak. Gejala yang terjadi pada penderita kanker kandung kemih adalah adanya darah pada urin, terlalu sering buang air kecil dan rasa nyeri seperti terbakar ketika buang air kecil. 6. Kanker Ginjal
Sekitar 64.770 kasus kanker ginjal terjadi tahun ini dan kebanyakan terjadi pada pria, menurut American Urological Association. Kanker ginjal terbentuk pada pembuluh ginjal yang berfungsi menyaring darah dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh menjadi urin. Tidak ada tes screening tertentu untuk mendiagnosa kanker ginjal secara dini, tetapi dokter biasanya akan menyarankan untuk pemeriksaan urin, ultrasound, CT scan atau MRI. Gejala yang dialami oleh penderita kanker ginjal adalah adanya darah dalam urin, bengkaknya kaki dan pergelangan kaki, kehilangan berat badan tiba-tiba dan mudah lelah. 7. Kanker Hati
Estimasi kasus kanker hati tahun ini terjadi sekitar 28.720 kasus baru yang kebanyakan terjadi pada pria dibanding wanita, menurut National Cancer Institute. Orang yang telah didiagnosa menderita hepatitis B atau C atau memiliki keluarga dengan riwayat kanker harus melakukan tes screening dengan ultrasound atau tes darah. Ketika kanker telah parah, Anda akan merasakan gejala seperti kulit menguning, muntah dan pusing, warna urin gelap, kehilangan nafsu makan dan kembung. 8. Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan penyakit yang termasuk masalah pada pencernaan. American Cancer Society telah mencatat sebanyak 43.920 kasus kanker pankreas yang terjadi tahun ini. Sebanyak 90 persen pasien berusia lebih dari 55 tahun. Jika Anda memiliki riwayat penyakit kanker dari orangtua, konsulatsikan kepada dokter Anda untuk melakukan tes genetik untuk mengetahui seberapa mungkin Anda dapat menderita kanker pankreas. Gejala yang dialami penderita kanker pankreas diantaranya adalah warna urine gelap, pucat, kulit dan mata menguning, muntah dan nyeri pinggang.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Fakta Anak Kembar

Memiliki anak kembar memang mempunyai keunikan dan kesenangan tersendiri bagi sebagian orang, dan sebagian orang lainnya mungkin juga kerepotan dengan lahirnya anak kembar, tetapi yang jelas seorang ibu yang melahirkan anak kembarnya akan sangat sedang dengan kehadiran buah hati yang imut yang jumlahnya minimal dua dengan wajah yang sama (hampir sama). ternyata hamilnyas eorang ibu dengan dua anak kembar bukan hanya di karenakan oleh faktor genetik, melainkan ada beberapa faktor lain yang bisa menimbulkan seorang ibu hamil kembar.
Faktor keturunan memang hal yang utama karena gen ini bisa diwariskan ke turunan berikutnya. Meskipun hingga kini belum diketahui gen apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperovulasi (ovulasi yang banyak).

Faktor yang mempengaruhi terjadinya anak kembar adalah:

1. Usia ibu saat mengandung
Peluang hamil kembar berhubungan dengan usia, dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus.
Namun kehamilan di usia ini juga meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah yang pertama.


2. Tinggi dan berat badan ibu
Perempuan yang memiliki tubuh tinggi dan agak gemuk cenderung lebih sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini kemungkinan karena ukuran tubuhnya memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu bayi.

 
3. Ras
Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang memiliki ras Afrika Amerika dan lebih sedikit terjadi pada ras Hispanik dan Asia.


4. Pengaruh dari kehamilan sebelumnya
Perempuan yang pernah hamil sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil.
Karena biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar.

5. Makanan yang dikonsumsi
Konsumsi kentang manis atau ubi-ubian yang berisi zat kimia tertentu dapat menginduksi hiperovulasi (ovulasi yang banyak). Selain itu sebuah studi menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi susu bisa memberikan pengaruh terhadap kehamilan kembar. 




Resiko yang terjadi pada anak kembar:
  1. Kembar seiras berasal dari satu telur yang tersenyawa dengan 1 sperma. Mereka akan mempunyai jantina yang sama dan rupa yang sama.
    Kembar tidak seiras pula berasal dari telur-telur yang disenyawakan oleh sperma yang berbeza. Ia mungkin mempunyai jantina yang berbeza atau sama.
  2. Ubat kesuburan menambahkan risiko mendapat anak kembar. Clomid memberikan 10% risiko manakala Gonal F memberikan risiko 30%.
    Kandungan kembar mempunyai lebih risiko untuk lahir pra-matang, keguguran dan kejadian bayi cacat.
  3. Bayi selalunya mempunyai berat badan yang lebih kecil semasa dalam kandungan dan selepas lahir.
  4. Kandungan kembar mempunyai lebih risiko untuk kematian bayi dalam kandungan, samada salah satu atau keduanya berkemungkinan berpunca dari masalah uri, tali pusat terbelit, kecacatan dan lain-lain.
  5. Vanishing Twin adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan kandungan kembar yang tiba-tiba hilang dan menjadi satu. Ia selalunya terjadi pada awal kehamilan iaitu 6-7 minggu dan cuma dikesan melalui ujian ultrasounds.
  6. Ibu yang hamil anak kembar lebih berisiko untuk mengalami PRE-ECLAMPSIA, satu keadaan penyakit darah tinggi yang serius dan juga masalah kencing manis.
  7. Disebabkan oleh uri yang lebih besar, ibu lebih berkemungkinan untuk mendapat Placenta Previa, satu keadaan dimana uri berada pada kedudukan bawah yang boleh meberikan pendarahan faraj semasa hamil.
  8. Ibu sering mendapat ‘ morning sickness yang berganda dari biasa dan sakit sakit semasa hamil yang lebih kerap dan teruk dari kandungan biasa.
  9. Peluang hamil kembar menjadi tinggi sekiranya anda mempunyai saudara terdekat yang mempunyai anak kembar.
  10. Hamil kembar bermakna ibu hamil kembar perlukan lebih pemakanan vitamin dan zat dari kandungan tunggal kerana anda akan lebih kerap mendapat anemia iaitu masalah kekurangan sel darah merah.
  11. Anda lebih berisiko untuk menjalani pembedahan ceasarean kerana bayi kembar lebih cenderung berada dalam kedudukan tidak normal kerana saiz yang lebih kecil.
  12. Ibu kembar lebih kerap mendapat risiko tumpah darah selepas melahirkan samada kelahiran melalui caesarean mahupun kelahiran normal.

Bayi Cacat Lahir


Setiap tahun, sekitar 7,9 juta bayi (6% dari kelahiran seluruh dunia) dilahirkan dalam keadaan cacat. Meskipun beberapa cacat bawaan dapat dikontrol dan diobati, diperkirakan 3,2 juta anak-anak cacat seumur hidup. Kenyataannya, 50% diantara bayi cacat saat lahir tersebut, pada masa kehamilannya, ibu tidak mengalami gangguan kehamilan dan kegagalan janin.
Seperti apa saja bentuk cacat yang dialami oleh bayi?
  1. Cacat anggota badan, jantung dan saraf tulang belakang merupakan bentuk cacat yang paling banyak dialami oleh bayi yang lahir dengan kondisi cacat. 
  2. Cacat pada organ kaki dan tangan, hal ini termasuk kekurangan jumlah jari atau kelebihan jumlah jari, kaki kurang panjang, dan kelainan posisi kaki dan tangan.
  3. Cacat pada organ jantung, cacat jantung umumnya adalah kondisi dimana di jantung terdapat lubang. Hal ini mungkin tidak semua terdeteksi saat lahir.
  4. Masalah bayi cacat berikutnya adalah cacat pada sum-sum tulang belakang.
  5. Cacat lain yang bisa diketahui langsung adalah yang mempengaruhi wajah (seperti bibir sumbing dan bentuk hidung tidak sempurna), masalah dengan perkembangan usus dan perut, dan masalah yang mempengaruhi organ-organ seksual.
  6. Down Syndrom, permasalahan seperti ini adalah yang terjadi pada mental dan kecerdasan anak.
Lalu apa saja yang menjadi penyebab bayi cacat tersebut jika si ibu tidak mengalami gangguan kehamilan dan kegagalan janin? Berikut penjelasannya:
1. Genetika. Pada zaman kuno, kelainan yang terjadi pada bayi yang lahir dipandang sebagai peringatan atau hukuman dari para dewa. Bahkan baru-baru ini, diyakini bahwa peristiwa tertentu selama kehamilan – seperti yang ketakutan yang berlebihan terhadap tikus- akan mengakibatkan cacat pada bayi, misalnya tanda lahir berbentuk tikus. Kepercayaan rakyat tersebut masih bertahan di tempat-tempat tertentu.
Namun, secara ilmiah membuktikan bahwa salah satu penyebab bayi lahir dalam keadaan cacat adalah faktor genetik. Ini tidak berarti bahwa orang tua dari bayi juga memiliki cacat yang sama dengan bayi tersebut. Bisa saja salah satu dari orang tua bayi adalah pembawa gen cacat tertentu. Oleh sebab itu sebelum memilih pasangan ada baiknya Anda melihat riwayat kecacatan yang ada dalam keluarga calon pasangan Anda. Dari 100 kecacatan yang terjadi pada bayi, 25 kasus diantaranya disebabkan oleh masalah genetika.

2. Lingkungan. Faktor Lingkungan (termasuk obat-obatan, radiasi, rokok, alkohol, dan penyakit) menjadi penyebab dari 10% kasus cacat lahir pada bayi. Selama masa kehamilan hindarilah berdekatan dengan zat-zat kimia, apalagi bagi Anda yang bekerja sebagai apoteker atau sejenisnya. Selain itu usahakan agar jangan terkena sinar matahari langsung terlalu sering.

3. Faktor Lain. Sampai saat ini belum diketahui apa faktor yang menjadi penyebab bayi lahir dalam keadaan cacat. Faktor lain memberikan kontribusi sebesar 65% terhadap penyebab bayi lahir cacat.